JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kendala pada coretax administration system tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Purbaya mengatakan pihaknya telah menyelesaikan kendala-kendala yang bisa diselesaikan oleh internal pemerintah. Meski demikian, terdapat beberapa kendala yang memang tidak bisa ditangani dalam waktu singkat karena masih adanya kontrak dengan vendor.
"Masih ada bagian-bagian yang terikat kontrak dengan LG (vendor coretax). Kita belum dikasih akses ke sana. Desember baru dikasih ke kita," ujar Purbaya, Kamis (24/10/2025).
Secara terperinci, Purbaya mengatakan kendala disebabkan oleh permasalahan pada upper layer, middle layer, programming layer, dan operational layer dari coretax.
Dia menyebut masalah pada upper layer disebabkan oleh internet link dari Telkom yang core-nya berantakan. Dari sisi pengguna, masalah pada upper layer menyebabkan sering terjadinya time out pada coretax.
"Untuk sementara Telkom di take-out. Sementara traffic diteruskan oleh Lintasarta," ujar Purbaya.
Kemudian, masalah pada middle layer disebabkan oleh session dan cookie management yang berantakan, tidak adanya CDN dan content accelerator, serta security yang terlalu overkill dan tidak berkonsentrasi pada proteksi aplikasi.
Problem middle layer menimbulkan beberapa kendala bagi pengguna, seperti halaman akses yang terlempar-lembar, akses halaman yang lambat, serta akses halaman yang sering terblokir.
Untuk mengatasi masalah ini, Purbaya mengatakan pihaknya telah melakukan perbaikan dengan menerapkan CDN serta firewall yang berfokus pada perlindungan aplikasi.
Selanjutnya, masalah pada programming layer disebabkan programming logic yang tidak sempurna. Masalah pada programming layer menyebabkan munculnya popup error message berwarna merah yang kerap dialami oleh wajib pajak.
"Muncul pop up message warna merah. Ini sebenarnya diproses, tapi programnya malas sehingga keluarnya eror, padahal lagi diproses," ujar Purbaya.
Menurut Purbaya, kendala pada programming layer baru diselesaikan sebagian mengingat saat ini pemerintah masih terikat kontrak dengan LG selaku vendor coretax. Akibat kontrak dimaksud, pemerintah tidak bisa memperbaiki coretax sendiri.
"Mereka itu kalau ditanya tidak peduli, cuek, responnya lama. Sekarang mereka sudah lebih cepat, walaupun masih lambat. Sekarang mereka sudah mengirim orang ke sini dan digaet orang kita, apa yang diperlukan dan bagaimana betulinnya. Jadi orang sana tidak pintar-pintar amat," ujar Purbaya.
Pada operational layer, Purbaya mengatakan kendala pada layer tersebut seringkali menimbulkan munculnya error 500 di sisi pengguna serta lambatnya penampilan data. "Statusnya [perbaikan operational layer] masih dipelajari," ujar Purbaya.
Secara umum, Purbaya meyakini kendala coretax bisa diselesaikan pada Januari atau Februari 2026, yakni setelah berakhirnya kontrak antara pemerintah dengan vendor.
Purbaya pun mengatakan ke depan pemerintah tidak perlu bergantung pada vendor asing dalam membangun sistem baru. Menurutnya, pengembangan sistem bisa dilaksanakan oleh vendor dalam negeri.
"Ketergantungan pada pihak asing ke depan akan kita putus, apalagi kualitasnya jelek semacam itu. Pada dasarnya, orang Indonesia punya kemampuan dan kita akan memanfaatkan itu dengan serius ke depan," ujar Purbaya. (dik)
