JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menilai rencana pembentukan kerangka kerja sama ekonomi baru Indonesia–Inggris Economic Growth Partnership (EGP) akan mendorong pertumbuhan di berbagai sektor prioritas.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagai langkah awal, Indonesia dan Inggris perlu menyepakati arah strategis dan manfaat nyata dari kemitraan EGP.
"Kedua negara perlu memformulasikan nilai strategis dari EGP, sehingga bisa semakin memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, baik melalui pendekatan Government-to-Government maupun Business-to-Business," ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Airlangga berpandangan EGP akan menjadi salah satu pilar utama dalam New Strategic Partnership Agreement antara Indonesia dan Inggris. Targetnya, kemitraan ini dapat difinalisasi pada akhir 2025.
Melalui kemitraan strategis ini, ia berharap Indonesia-Inggris dapat mengembangkan kerja sama di beberapa bidang. Contohnya, energi bersih, pendidikan, teknologi, layanan keuangan, serta perdagangan dan investasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Perihal kerja sama tersebut dibahas Airlangga ketika menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste Dominic Jermey. Ia mengatakan pertemuan ini bertujuan memperkuat hubungan kerja sama Indonesia-Inggris.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak turut membahas proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Airlangga mengeklaim Inggris bersedia berbagi pengalaman terkait proses aksesi Indonesia ke CPTPP, yang telah tercantum pula dalam Joint Statement on a New Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the United Kingdom. (rig)
