JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memastikan Lotte Chemical akan merampungkan pembangunan pabrik petrokimia yang biayanya mencapai US$3,9 miliar atau setara Rp62 triliun pada tahun ini.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembangunan proyek kompleks petrokimia hilir itu sudah memasuki tahap akhir konstruksi. Pabrik Lotte Chemical ditargetkan akan beroperasi secara komersial pada pertengahan kuartal IV/2025.
"Kami mengapresiasi komitmen Lotte Chemical yang berhasil merealisasikan proyek strategis ini tepat waktu sesuai rencana dan dengan standar keselamatan yang tinggi," ujarnya, dikutip pada Sabtu (1/11/2025).
Airlangga menilai pendirian pabrik petrokimia ini menandakan eratnya kemitraan ekonomi Indonesia-Korea. Menurutnya, kehadiran pabrik baru juga menjadi tonggak penting, terutama dalam memperkuat kemandirian industri petrokimia nasional.
Pabrik Lotte Chemical bakal membantu industri nasional menjadi lebih mandiri sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor. Menko bahkan menargetkan kehadiran pabrik hasil investasi asing itu bisa mendorong substitusi impor.
"Jadi, ketergantungan terhadap produk impor akan berkurang signifikan sehingga biaya produksi industri akan turun dan harga produk turunan bagi konsumen menjadi lebih stabil," papar Airlangga.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, Airlangga menargetkan hasil produksi Lotte Chemical bakal dipasok ke pasar internasional. Ia ingin Indonesia menjadi pemain penting dalam rantai pasok petrokimia global di kawasan Asia-Pasifik.
Ke depan, pemerintah membidik banyak investasi dengan karakteristik yang serupa, yakni berteknologi tinggi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong kemandirian industri nasional, masuk ke Indonesia.
"Proyek Lotte Chemical menjadi contoh nyata bahwa Indonesia kini bukan hanya pasar, tetapi mitra strategis dalam rantai pasok global," tutur Airlangga. (dik)
