JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku khawatir penurunan tarif PPN dari 11% menjadi 8% bisa membuat negara kehilangan potensi penerimaan pajak hingga ratusan triliun rupiah.
Sebelum menjadi menkeu, Purbaya sebenarnya mendukung penurunan tarif PPN menjadi 8%. Namun sejak menjabat menjadi bendahara negara, dia mengaku harus hati-hati dalam memutuskan kebijakan pajak.
"Orang ngusulin coba PPN turunin ke 9% atau 8%. Waktu di luar, saya enaknya ngomong turunin saja ke 8%, tapi begitu jadi menkeu, setiap 1% turun, saya kehilangan pendapatan Rp70 triliun. Wah rugi juga nih," ucap Purbaya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025, dikutip pada Rabu (29/10/2025).
Sebelum memutuskan kebijakan soal tarif PPN, Purbaya mengatakan Kemenkeu perlu melakukan kajian terlebih dahulu. Di samping itu, Kemenkeu juga mesti mengkalkulasi dan mengevaluasi kemampuan negara dalam mengumpulkan penerimaan perpajakan setelah sistemnya dibenahi.
Dalam waktu dekat, dia berencana memperbaiki sistem administrasi pajak serta kepabeanan dan cukai. Menurutnya, perbaikan sistem tersebut bisa memakan waktu sekitar 6 bulan, yang hasilnya dapat terasa mulai awal 2026.
"Saya akan perbaiki sekarang sampai 2 triwulan ke depan. Mungkin akhir triwulan I/2026 saya sudah lihat. Dari situ saya bisa ukur sebetulnya potensi pajak yang dikumpulkan berapa sih yang real, nanti kurangnya berapa, dampak ke pertumbuhan ekonominya berapa," papar Purbaya.
Dengan upaya tersebut, pemerintah dapat memperkirakan gap atau kekurangan penerimaan pajak dari target serta menghitung dampak penerimaan pajak riil tersebut terhadap perekonomian nasional.
Purbaya bahkan menyebut timnya sudah melakukan penghitungan secara teknis walaupun belum diimplementasikan. Sebab, dia sangat berhati-hati dalam menakar risiko dan tidak ingin buru-buru memutuskan kebijakan baru seperti penyesuaian tarif pajak.
"Ini sudah ada hitungan di atas kertas, sudah direncanakan, tapi harus hati-hati. Saya kan belum 2 bulan [menjabat]. Nanti saya hitung semuanya, walaupun saya sembarangan kayak koboi, enggak, saya pelit dan hati-hati. Kalau jeblok di atas 3% defisitnya, gue yang diledekin," kata Purbaya. (dik)
