JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti ada satu kelemahan dalam mekanisme kerja platform pengaduan Lapor Pak Purbaya via WhatsApp.
Purbaya mengatakan para pelapor kerap sulit dihubungi kembali untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Imbasnya, tim menjadi kesulitan untuk memverifikasi beberapa laporan pengaduan.
"Ada kelemahan dari saluran saya rupanya yang saya baru sadari tadi. Itu kalau ditelepon, mereka [pelapor] enggak mau angkat telepon dan lain-lain. Saya yakin mereka takut karena enggak tahu siapa yang menelepon ini," katanya, dikutip pada Jumat (24/10/2025).
Setelah menampung dan menyortir laporan dari wajib pajak maupun pengguna jasa, lanjut Purbaya, tim perlu melakukan verifikasi dan menelusuri kebenaran kasus yang dilaporkan. Sebagai langkah awal, tim akan menghubungi pelapor untuk meminta keterangan atau memvalidasi laporan.
Masalahnya, banyak pelapor yang justru tidak mengangkat telepon saat dihubungi kembali. Untuk itu, menteri keuangan akan menentukan 1 nomor yang dapat digunakan untuk mengontak pelapor dalam waktu dekat.
"Nanti akan disebutkan satu nomor jadi mereka [pelapor] enggak takut. Jadi, kesulitannya adalah verifikasinya karena mereka takut. Kita jadi enggak bisa verifikasi," tutur Purbaya.
Sebagai informasi, Purbaya resmi meluncurkan saluran pengaduan Lapor Pak Purbaya melalui WhatsApp di nomor 082240406600. Saluran ini dibuat khusus untuk melaporkan pegawai DJP dan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) yang melakukan penyelewengan.
Hingga sekarang, menteri keuangan sudah menerima 15.933 informasi terkait pajak, kepabeanan, dan cukai melalui WhatsApp Lapor Pak Purbaya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.285 pengaduan akan diverifikasi lebih lanjut oleh tim. Sementara itu, sebanyak 2.459 sisanya tidak ditindaklanjuti karena hanya berisi ucapan selamat ataupun pujian. (rig)
