KEBIJAKAN PEMERINTAH

RI Bidik Kerja Sama Kesehatan hingga Energi Terbarukan dengan Swiss

Aurora K. M. Simanjuntak
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 10.30 WIB
RI Bidik Kerja Sama Kesehatan hingga Energi Terbarukan dengan Swiss
<p>Ilustrasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait Joint Statement Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (24/7/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/agr</p>

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia dan Swiss tengah menjajaki perluasan kerja sama pasca-implementasi perjanjian dagang Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IE CEPA.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membidik penguatan kerja sama investasi, terutama di sektor energi terbarukan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia. Dia optimistis perluasan kerja sama ini dapat berdampak positif bagi masyarakat di kedua negara.

"Indonesia dan Swiss memiliki fondasi kemitraan yang kuat. Dengan komitmen bersama, kita dapat meningkatkan implementasi CEPA, memperluas kerja sama di sektor prioritas," ujarnya, dikutip pada Sabtu (4/10/2025).

Sejak memberlakukan IE CEPA pada 2021, Airlangga mengeklaim hubungan perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat cukup signifikan. Hal itu tecermin dari tren positif perdagangan bilateral dan nilai investasi.

Menurutnya, kerja sama IE CEPA juga telah mendorong diversifikasi ekspor Indonesia. Hanya saja, dia menilai pemanfaatan perjanjian dagang tersebut masih perlu ditingkatkan.

"Ditingkatkannya melalui dukungan UMKM, sertifikasi, pertukaran informasi bisnis, serta dialog intensif mengenai isu-isu strategis seperti food safety, labelling, sawit, perikanan, dan teknologi hijau," papar Airlangga.

Tidak hanya itu, Indonesia juga menyoroti peluang kerja sama di bidang kesehatan terutama untuk melaksanakan pembangunan rumah sakit dan uji klinis vaksin. Kemudian, ada pengembangan transportasi hijau, serta kerja sama halal.

Pada kesempatan yang sama, Federal Councillor Parmelin menekankan pentingnya memperkuat fondasi ekonomi bersama melalui pemanfaatan CEPA yang lebih efektif. Selain itu, mendorong keterlibatan sektor swasta.

Parmelin mengatakan RI-Swiss turut menganalisis keberlanjutan kerja sama pendidikan vokasi yang difasilitasi SECO, pengembangan rantai nilai kakao, kerja sama transportasi dengan PT INKA, serta program Young Professionals Exchange.

Swiss juga menawarkan peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam Agreement on Climate Change, Trade and Sustainability (ACCTS) dan Future of Investment and Trade (FIT) Partnership.

Kedua inisiatif di atas merupakan platform yang mendukung sistem perdagangan berbasis aturan dengan keterlibatan luas berbagai negara. Indonesia dinilai memiliki kesempatan untuk berpartisipasi jika sesuai dengan kepentingan dan prioritas nasional.

"Swiss sangat menghargai hubungan ekonomi dengan Indonesia yang terus berkembang. Banyak perusahaan Swiss, baik besar maupun kecil, melihat Indonesia sebagai mitra strategis di Asia, khususnya dalam sektor kesehatan, mesin, pendidikan vokasi, serta energi terbarukan," tutup Parmelin. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.