JAKARTA, DDTCNews - Presiden Prabowo Subianto mulai mengevaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang ditargetkan menghabiskan dana, utamanya dari pajak, hingga Rp71 triliun pada tahun ini.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan rapat tersebut digelar tak lama setelah Prabowo kembali dari lawatannya luar negeri selama 6 hari. Dalam tahun berjalan ini, serapan belanja program MBG baru Rp13 triliun.
"Salah satu yang menjadi pembahasan utama adalah mengenai program MBG, terkait langkah terbaik dan beberapa evaluasi agar program ini dapat berjalan baik sesuai dengan yang direncanakan dan tepat sasaran," katanya, dikutip pada Senin (29/9/2025).
Dalam rapat tersebut, turut hadir beberapa menteri dan kepala lembaga, utamanya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Teddy menuturkan Prabowo memberikan arahan detil dan teknis terkait dengan MBG, utamanya soal kebersihan.
"Presiden Prabowo memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail, bahkan sangat teknis, misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur, terutama masalah kebersihan," ujarnya.
Prabowo sebelumnya mengakui pelaksanaan MBG masih menghadapi berbagai kendala. Menurutnya, kendala dalam pelaksanaan MBG tidak dapat terhindarkan mengingat program tersebut menyasar jutaan penerima manfaat.
"Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dalam awal, tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik," tuturnya.
Prabowo pun mendorong para pihak untuk tidak mempolitisasi MBG mengingat program tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia.
"Tujuan MBG adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini mungkin makan lumayan, mereka itu makannya hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi," katanya.
Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia, di mana sekitar 70% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersumber dari penerimaan pajak. (rig)