KERJA SAMA INTERNASIONAL

Ada Kerja Sama Indonesia-Kanada, Prabowo Bidik Ekspor Rp197 Triliun

Aurora K. M. Simanjuntak
Minggu, 28 September 2025 | 16.45 WIB
Ada Kerja Sama Indonesia-Kanada, Prabowo Bidik Ekspor Rp197 Triliun
<p>Presiden Prabowo Subianto. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga/app/rwa.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah membidik kinerja ekspor menyentuh US$11,8 miliar atau sekitar Rp197,66 triliun pada 2030 mendatang seiring dengan penerapan kerja sama Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

Selain peningkatan perdagangan kedua negara, Presiden Prabowo Subianto memproyeksikan kemitraan Indonesia-Kanada dapat mengerek pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12%. Selain itu, kerja sama tersebut diperkirakan meningkatkan aliran investasi sebesar 0,38%.

"Implementasi ICA-CEPA diproyeksikan akan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai US$11,8 miliar pada 2030," katanya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (28/9/2025).

Di samping itu, Prabowo meyakini perjanjian ICA-CEPA akan meningkatkan transparansi regulasi, perlindungan investasi. Kemudian, memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, loka pasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

Menurutnya, ICA-CEPA merupakan tonggak penting dalam hubungan ekonomi Indonesia–Kanada. Selain memperluas akses pasar, perjanjian dagang tersebut juga memberikan kepastian hukum bagi kedua negara.

"Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sedangkan Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif," kata Prabowo.

Untuk diketahui, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani 3 perjanjian kesepakatan yang mencakup bidang perdagangan, pertahanan, dan koneksi antar pelaku usaha.

Di bidang perdagangan, dengan adanya ICA-CEPA, produk Indonesia memperoleh tarif preferensial atas 90% atau 6.573 pos tarif. Dampaknya, produk made in Indonesia seperti tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan dan elektronik otomotif, serta sarang burung walet akan makin kompetitif.

Ketika kerja sama Indonesia-Kanada ini resmi berlaku, ada beberapa produk yang dikenakan bea masuk 0%. Contohnya, makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, granit dan marmer.

Sebagai timbal balik, Indonesia juga akan memberikan tarif preferensial atas 85,54% atau 9.764 pos tarif bagi Kanada. Produk prioritas dari Kanada antara lain daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.