JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berpandangan target pertumbuhan ekonomi yang dibidik Presiden Prabowo Subianto sebesar 8% tidak bisa dicapai secara instan.
Purbaya mengatakan langkah yang perlu digencarkan ialah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Sebagai menkeu baru, dia akan mengoptimalkan instrumen fiskal untuk mengerek perekonomian.
"Bukan bakal dikejar 8%, kita akan kejar dan ciptakan pertumbuhan yang paling cepat, seoptimal mungkin. Kalau Anda bilang bisa atau enggak besok 8%? Kalau saya bilang bisa kan saya nipu, tapi kita bergerak ke arah sana [pertumbuhan ekonomi 8%]," ujarnya, dikutip pada Selasa (9/9/2025).
Angka pertumbuhan ekonomi 8% merupakan janji politik Prabowo. Selain itu, guna meraih visi Indonesia Emas 2045, juga dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6% hingga 7%.
Sementara pada kuartal II/2025, pertumbuhan ekonomi berada di level 5,12%.
Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan Prabowo memberikan instruksi khusus, yakni meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, dia tidak membeberkan langkah-langkah strategis untuk mendorong perekonomian nasional.
"Itu yang akan kita kerjakan ke depan, saya akan melihat di keuangan instrumen apa yang masih bisa kita optimalkan, di situ akan kita maksimalkan supaya ekonominya jalan lebih cepat," tuturnya.
Di samping itu, Purbaya mengatakan tidak ada instruksi khusus dari Prabowo untuk mengarahkan kebijakan penerimaan negara. Menurutnya, salah satu yang perlu didongkrak ialah tax ratio karena selama ini masih bergerak konstan.
Dia juga mengaku tidak akan banyak mengubah komponen dalam RAPBN 2026 yang sudah disusun oleh pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati.
"Saya pikir flow-nya [penyusunan RAPBN 2026] tidak akan terlalu banyak berubah, dan anggota DPR juga sudah beberapa yang mengontak, dan kita bilang akan kerja sama memajukan negara ini," tutup Purbaya. (dik)