BERITA TERKINI
KUALA LUMPUR, DDTCNews - Asosiasi Industri Semikonduktor Malaysia (The Malaysia Semiconductor Industry Association/MSIA) meminta keringanan pajak demi menjaga kelangsungan sektor industri sekaligus meningkatkan daya saing produk pada 2026.
Direktur Eksekutif MSIA Andrew Chan mengatakan pelaku industri semikonduktor membutuhkan insentif seperti pembebasan pajak barang dan jasa (good and services tax/GST) serta keringanan tarif listrik untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.
"Langkah-langkah ini akan mempercepat peningkatan Malaysia dalam rantai nilai semikonduktor untuk mendukung inovasi, ketahanan, dan pertumbuhan berkelanjutan," ujarnya, dikutip pada Selasa (30/9/2025).
Tidak hanya semikonduktor, Andrew menyampaikan pemerintah juga perlu memberikan keringanan pajak untuk mendukung investasi yang strategis. Contohnya, investasi pada industri yang bertujuan untuk menghemat energi dan meningkatkan otomatisasi.
Selain itu, dia menilai pemerintah perlu meluncurkan kebijakan-kebijakan baru yang bertujuan mendiversifikasi pasar ekspor, serta menerapkan insentif berbentuk kredit pajak yang masih sejalan dengan ketentuan pajak minimum global.
Di sisi lain, Andrew menambahkan pemerintah juga perlu menawarkan insentif untuk sektor pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika. Kemudian, menerapkan insentif pajak yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah insinyur di Malaysia.
Secara umum, MSIA berharap pemerintah melalui APBN 2026 dapat memberikan stimulus pajak yang terarah, menyederhanakan regulasi, insentif fiskal maupun nonfiskal bagi SDM serta instrumen investasi strategis.
MSIA telah menyampaikan sejumlah rekomendasi tersebut kepada pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan serta Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri.
"Meningkatkan semikonduktor dengan cara ini akan mengirimkan sinyal kuat komitmen jangka panjang Malaysia terhadap industri ini, meningkatkan ketahanan terhadap guncangan geopolitik, dan meraih posisi dalam rantai nilai semikonduktor global," katanya seperti dilansir freemalaysiatoday.com. (dik)
