JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan penempatan dana senilai Rp200 triliun di bank BUMN bertujuan untuk membangun ekspektasi positif di pasar.
Purbaya mengatakan perekonomian akan bertumbuh pesat bila terdapat ekspektasi positif yang mendorong ekspansi bisnis dan konsumsi rumah tangga. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi perlu didorong oleh self-fulfilling prophecy yang timbul berkat penempatan Rp200 triliun di bank.
"Jadi saya umumkan waktu itu bukan mau gaya-gayaan. Saya taruh Rp200 triliun sebenarnya untuk membangun ekspektasi yang positif tadi," ujar Purbaya, dikutip pada Rabu (29/10/2025).
Penempatan dana senilai Rp200 triliun di bank BUMN nantinya akan memberikan dampak riil terhadap perekonomian bila otoritas moneter turut menerapkan kebijakan guna mendukung penciptaan ekspektasi positif tersebut.
"Itu real impact yang bisa menimbulkan optimisme, sentimen positif di masyarakat dan perekonomian. Ini sudah terjadi. Jadi menciptakan optimisme kalau ngomong doang enggak ada gunanya, sebentar juga runtuh," ujar Purbaya.
Optimisme dimaksud akan langsung disambut oleh pelaku pasar keuangan. Hal ini tecermin pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mencapai all time high beberapa waktu lalu.
"IHSG waktu itu dibilang akan hancur. Orang-orang pasar itu pintar, mereka menganalisa perkataan saya seperti apa, kebijakan saya seperti apa, mereka akan implement dalam bentuk posisinya di portofolio," ujar Purbaya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menempatkan dana senilai Rp200 triliun di bank-bank BUMN. Penempatan dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) 276/2025.
Secara terperinci, Bank Mandiri bersama BRI dan BNI memperoleh penempatan dana masing-masing senilai Rp55 triliun, sedangkan BTN memperoleh penempatan dana senilai Rp25 triliun. Adapun BSI tercatat memperoleh penempatan dana dari pemerintah hanya senilai Rp10 triliun.
Meski sudah ditempatkan, BI mencatat pertumbuhan kredit pada September 2025 masih sebesar 7,7% (yoy), tak jauh berbeda bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada Agustus 2025 yang sebesar 7,56% (yoy). (dik)
