CALIFORNIA, DDTCNews - Pemerintah Negara Bagian California, AS, memberikan kredit pajak untuk 52 proyek film yang diproduksi di wilayah tersebut.
Gubernur Negara Bagian California Gavin Newsom mengatakan industri film dan televisi telah menjadi landasan ekonomi kreatif di California. Pemerintah pun memberikan kredit pajak agar sektor film menjadi lebih menarik.
"Investasi ini menegaskan kembali bahwa California bukan sekadar tempat cerita diceritakan, melainkan tempat masa depan penceritaan dibangun," katanya, dikutip pada Jumat (24/10/2025).
Newson menyebut sektor film telah menghidupkan kembali peluang kerja serta mendorong pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi masyarakat.
Komisi Film California menyampaikan ada 52 film yang mendapatkan kredit pajak untuk proses syuting di Golden State. Salah satunya, film "Jumanji", yang mendapat alokasi kredit pajak senilai US$43,9 juta atau sekitar Rp730,19 miliar.
Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan kredit pajak film sekitar US$334 juta atau Rp5,55 triliun. Dari produksi 52 film tersebut, aktivitas ekonomi yang dihasilkan diperkirakan mencapai US$1,4 miliar.
Selain itu, lapangan kerja yang bakal tercipta saat produksi film sekitar 8.900 untuk aktor dan kru serta lebih dari 46.000 figuran.
"Kami sangat senang dapat menghadirkan film layar lebar klasik yang besar untuk difilmkan di California, berkat kredit pajak yang baru diperluas," ujar Ketua dan Kepala Eksekutif Sony Pictures Motion Picture Group Tom Rothman dilansir latimes.com.
Pada musim panas tahun ini, Negara Bagian California mengumumkan perluasan insentif berupa kredit pajak untuk film. Ke-52 proyek film ini merupakan film pertama yang menerima kredit pajak sejak kebijakan tersebut diumumkan.
Perluasan skema kredit pajak dilatarbelakangi oleh pemogokan penulis dan aktor pada 2023, serta kebakaran hutan California Selatan pada tahun ini. Koalisi studio Hollywood, serikat pekerja, dan pengusaha kecil lantas melobi parlemen California agar menggandakan alokasi kredit pajak untuk sektor film. (dik)
