PKN STAN

Hadiri Wisuda PKN STAN, Begini Pesan Purbaya

Redaksi DDTCNews
Rabu, 05 November 2025 | 17.00 WIB
Hadiri Wisuda PKN STAN, Begini Pesan Purbaya
<p>Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam wisuda Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) 2025, Rabu (5/11/2025).</p>

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta 991 orang wisudawan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) 2025 cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Purbaya mengatakan lulusan PKN STAN akan menghadapi tantangan mengelola keuangan negara yang semakin tidak ringan. Selain itu, dunia birokrasi juga tidak boleh jalan di tempat.

"Belajar terus, cari inovasi, dan adaptasi dengan perkembangan yang ada," katanya dalam wisuda PKN STAN, Rabu (5/11/2025).

Purbaya menyebut wisuda yang diikuti lulusan PKN STAN hari ini menjadi awal dari tanggung jawab yang lebih besar dalam pengabdian kepada negara. Setiap lulusan PKN STAN juga mesti siap ditempatkan di mana pun untuk melayani masyarakat.

Menurutnya, lulusan PKN STAN memikul kehormatan sekaligus tanggung jawab besar untuk menjadi garda terdepan pelayanan publik. Dalam melaksanakan tugas, dia berpesan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan yang meliputi integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan.

Selain itu, lulusan PKN STAN diingatkan untuk bekerja dengan hati serta menjaga nama baik diri, keluarga, almamater, dan instansi. Di sisi lain, lulusan PKN STAN juga perlu membangun literasi data, policy thinking, dan kemampuan delivery sebagai fondasi profesionalisme dalam bekerja.

Pada wisuda kali ini, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie turut menyampaikan orasi ilmiah berjudul Cognitive Governance: Merancang Birokrasi Pembelajar dan Kebijakan Keuangan Negara yang Adaptif di Era Disrupsi.

Stella menyoroti pentingnya pendekatan berbasis sains dalam pengambilan keputusan kebijakan publik termasuk kemampuan berpikir analitis, literasi data, dan rasa ingin tahu yang tinggi (curiosity).

Dalam paparannya, Stella menjelaskan ASN akan menjadi pengambil keputusan (decision maker) yang kebijakannya berdampak langsung pada masyarakat. Oleh karena itu, kemampuan menghitung cost and benefit secara tepat menjadi hal yang sangat penting.

"Kalau Anda tidak bisa menghitung cost and benefit secara tepat, maka Anda akan membuat keputusan yang salah. Negara kita tidak akan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat," katanya.

Menurutnya, ASN perlu melatih cara berpikir yang lebih sistematis dan berbasis data. Selain itu, kemampuan storytelling juga menjadi kunci penting dalam menyusun dan menyampaikan kebijakan publik. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.