PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penggerak Ekonomi, Tumbuh 4,89 Persen

Aurora K. M. Simanjuntak
Rabu, 05 November 2025 | 12.15 WIB
Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penggerak Ekonomi, Tumbuh 4,89 Persen
<p>Ilustrasi.&nbsp;Pengunjung mencari informasi perjalanan wisata saat pelaksanaan Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2025 di NICE PIK 2, Tangerang, Banten, Kamis (16/10/2025). Pameran perjalanan yang mengusung tema Because Life Deserves a Journey itu merupakan wujud dukungan terhadap pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui sektor pariwisata. ANTARA FOTO/Reno Esnir/bar</p>

JAKARTA, DDTCNews - Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar pada kuartal III/2025 dengan kontribusi sebesar 53,14%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud mengatakan konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,89%. Menurutnya, capaian itu menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat masih terjaga.

"Pada kuartal III/2025, secara year on year seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga," katanya, Rabu (5/11/2025).

Selain konsumsi rumah tangga, komponen pembentuk PDB Indonesia terdiri atas pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan kontribusi sebesar 29,09%, ekspor berkontribusi sebesar 23,64%.

Kemudian, konsumsi pemerintah sebesar 7,17%, konsumsi LNPRT kontribusinya sebesar 1,29%. Sementara impor tercatat anjlok sebesar 20,17%.

Secara keseluruhan, BPS mencatat posisi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025 berada di level 5,04%. Capaian ini lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 5,12%.

Selanjutnya, BPS juga mencatat pertumbuhan tiap-tiap komponen pembentuk PDB. Komponen ekspor tumbuh paling tinggi, yakni mencapai 9,91%. Lalu, disusul konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 5,49% pada kuartal III/2025.

Kemudian, PMTB tumbuh 5,04%, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89%, konsumsi LNPRT tumbuh 4,28%, dan impor hanya tumbuh 1,18%.

"Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor yang tumbuh 9,91%, terutama didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor barang nonmigas serta ekspor jasa," papar Edy.

Edy menambahkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,89% didorong tingginya konsumsi masyarakat di bidang transportasi dan komunikasi. Lalu, meningkatnya kinerja sektor usaha restoran dan hotel lantaran terjadi peningkatan perjalanan wisatawan domestik.

Kemudian, PMTB tumbuh sebesar 5,04% didorong oleh peningkatan impor barang modal berupa mesin, serta peningkatan investasi domestik dan kegiatan impor kendaraan. PMTB juga tumbuh sejalan dengan peningkatan realisasi investasi riil.

Komponen ekspor tumbuh 9,91% didorong oleh kinerja ekspor beberapa komoditas, seperti lemak dan hewani/nabati, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya. Ekspor jasa juga tumbuh didorong oleh naiknya jumlah kunjungan wisatawan domestik.

Lebih lanjut, jika dilihat dari sumber pertumbuhannya, Edy menyampaikan konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan utama dengan capaian 2,54%. Artinya, dari posisi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,04% pada kuartal III/2025, komponen rumah tangga mendominasi.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh ekspor dengan porsi sebesar 2,15%, PMTB sebesar 1,59%. Sementara konsumsi pemerintah porsinya minim hanya 0,38%, dan impor defisit sebesar 1,62%.

"Pada kuartal III/2025, konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan utama atau sumber pertumbuhan terbesar, yaitu 2,54%," kata Edy. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.