JAKARTA, DDTCNews - Dalam setahun pertama Kabinet Merah Putih, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengeklaim perekonomian nasional tetap kuat dan inklusif meski di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Airlangga mengatakan kinerja perekonomian didukung dengan capaian di bidang ekonomi seperti makroekonomi dalam kondisi stabil, sektor keuangan sehat, dan investasi mampu tumbuh. Menurutnya, beberapa aspek ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Managing Director IMF menyebutkan bahwa Indonesia adalah brightspot atau Indonesia terang di tengah perlambatan ekonomi dunia, dan ini berkat reformasi kelembagaan dan kebijakan fiskal yang disiplin," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/10/2025).
Selain 3 aspek di atas, Airlangga menambahkan ada aspek lain yang turut mendorong perekonomian domestik. Contoh, kualitas kesejahteraan sosial yang membaik, penguatan perlindungan sosial dan sektor riil, perluasan kerja sama internasional, serta deregulasi dan reformasi yang terus dijalankan.
Menurutnya, capaian tersebut mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta memperkuat fondasi pertumbuhan.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan ada sejumlah program unggulan yang sudah digelar selama setahun masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Contohnya, program makan bergizi gratis (MBG) yang menjangkau 36,7 juta penerima manfaat, dengan realisasi 1,1 miliar porsi dan melibatkan 12.508 SPPG dan menciptakan 394.748 lapangan kerja baru di berbagai daerah.
Kemudian, ada program beasiswa sekolah rakyat yang diberikan kepada 9.705 siswa dari kelompok desil 1–2. Di samping itu, pendirian 10 Sekolah Garuda Baru, serta renovasi 16.140 gedung sekolah dari SD hingga SMA.
Di bidang kesehatan, ada program cek kesehatan gratis yang diikuti oleh 43 juta penerima manfaat. Pemerintah juga memperkuat ekonomi desa melalui 81.613 unit koperasi desa merah putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan hingga September 2025. Kemudian, program rumah subsidi atau FLPP terealisasi 221.047 unit, serta pembangunan 100 kampung nelayan merah putih.
"Pemerintah juga menjalankan kebijakan penghapusan tagihan utang macet UMKM di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan sebagai bentuk keberpihakan kepada pelaku usaha kecil," imbuh Airlangga.
Dalam jangka pendek, sambung Airlangga, pemerintah akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan cara menyuntikkan dana di bank himbara senilai Rp200 triliun. Ditambah lagi, ada program insentif yang tergabung dalam paket ekonomi 8+4+5.
Sementara untuk jangka menengah, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Agar target ini tercapai, ada 3 strategi utama yang dijalankan, yakni peningkatan investasi untuk pembangunan infrastruktur, pelaksanaan hilirisasi berkelanjutan di berbagai sektor industri, serta pemberdayaan sektor riil melalui digitalisasi UMKM, kemudahan akses pembiayaan, dan penguatan pelatihan tenaga kerja. (dik)